Vaksinasi Covid-19, Dorong Optimalisasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM)


   SDN5Cakul- Senin pagi, 17 Januari 2022, puluhan peserta didik Sekolah Dasar Negeri 5 Cakul mendapatkan vaksinasi dari program pemerintah. Vaksinasi ini menyasar siswa kelas dua sampai kelas enam dengan rentang usia enam sampai sebelas tahun.  Kerjasama baik antara pihak sekolah dengan pemerintah melalui puskesmas Pandean Kecamatan Dongko ini diharapkan bisa menjadi kabar menyenangkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid - 19. Walaupun sudah mendapatkan vaksin akan tetapi kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan 5M sesuai anjuran pemerintah.

   Pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak Indonesia khususnya peserta didik di kecamatan Dongko  terkunci selama hampir dua tahun dan terpaksa harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah atau kombinasi daring dan luring secara terbatas. Kondisi ini secara tidak langsung berakibat terjadi penurunan capaian hasil belajar pada anak-anak. Oleh karena itu pemerintah ingin segera terjadi pemulihan pembelajaran dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara langsung  dengan lebih optimal. 

   Vaksinasi memang tidak menjadi syarat utama untuk penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tetapi vaksinasi mendukung keamanan dan keselamatan anak-anak agar bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik secara langsung di sekolah. Jadi perlu menjadikan pemahaman kita bersama serta dukungan kepada semua pihak terutama orang tua agar proses vaksinasi  berjalan dengan baik.

   Walau ada beberapa siswa yang tidak memenuhi syarat untuk divaksin karena sedang sakit, antusiasme siswa tetap besar untuk mendapat suntikan vaksin. Salah satunya adalah Andrea Poppy siswa kelas enam yang awalnya merasa takut jarum suntik, akhirya tetap memberanikan diri untuk antri menuju petugas vaksin.
" Biasanya saya takut jarum suntik, tapi memberanikan diri saja ", terangnya

   Perlu diketahui, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono pada saat peresmian program vaksinasi bagi anak Sekolah Dasar minggu lalu di Jakarta mengungkapkan, kebutuhan nasional vaksinasi untuk anak-anak usia 6 s.d. 11 tahun adalah 26,7 juta anak. Dengan memperhitungkan dua kali vaksinasi untuk setiap anak, maka dibutuhkan sekitar 58 juta dosis. “Ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin baru 11 tahun menginjak 12 tahun, tercatat sebanyak 9,9 juta dosis. Ini sudah kita antisipasi dan sudah kita siapkan. Dan sekarang kita sudah tersedia 6,4 juta dosis vaksin. Berdasarkan atas rekomendasi dari ITAGI dan berdasarkan rekomendasi BPOM, maka vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah vaksin Sinovac,” tuturnya. Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan akan terus mengakselerasi vaksinasi, termasuk dengan memulai vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Wamenkes berharap, kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6 s.d. 11 di beberapa kota, dapat berjalan secara sinergi, berkelanjutan, dan bisa langsung lebih cepat dibantu oleh semua pihak. “Mudah-mudahan dengan melakukan vaksinasi ini maka anak-anak lebih sehat dan bisa lebih terjamin untuk tidak terkena infeksi Covid-19 ketika mereka melakukan proses belajar mengajar di sekolah secara langsung,” katanya. (sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/vaksinasi-covid19-bagi-anak-usia-611-tahun-dorong-optimalisasi-pembelajaran-tatap-muka-terbatas)






1 komentar: